Bisa dibilang, kedai kopi atau cafe saat ini sudah menjadi salah satu gaya hidup yang bisa memenuhi kebutuhan tersier, bahkan hampir menjadi kebutuhan primer beberapa orang. Kedai kopi bisa digunakan sebagai tempat bekerja, atau sekedar bersantai. Bahkan penggunaan kedai kopi sebagai co-working space naik persentasenya ketika di masa pandemi saat ini, karena banyak orang akhirnya merasa bosan, jika harus berada di rumah untuk Work From Home.

Hari Jumat di sore hari yang cerah di pertengahan Oktober, saya merasa bosan di rumah setelah seharian bekerja. Saya memutuskan untuk mengunjungi sebuah kedai kopi dekat rumah yang untuk kedua kalinya saya kunjungi. Ada sebuah buku yang ingin saya tamatkan juga. Sedikit lagi. Saya pun merasa ingin menikmati secangkir minuman Mochaccino. Akhirnya saya memutuskan untuk mendatangi sebuah Cafe bernama BeIt Coffee yang hanya berjarak satu kilometer dari rumah saya.

beit coffee

Walaupun bisa dijangkau dengan berjalan kaki, namun saya memilih untuk mengendarai motor saya. Sore hari itu tidak hujan, matahari bersinar cerah. Setelah sampai, saya pun langsung menuju meja pemesanan. Saya disambut oleh kasir yang juga merangkap sebagai barista di sana. Keramahan yang ditawarkan tempat tersebut adalah hal yang saya kagumi. Masuk ke ruangan Cafe tersebut, saya merasa seperti di rumah sendiri.

suasana cafe

Dengan interior yang unik dan berwarna warni, serta beberapa warna sofa pastel yang menenangkan, tempat ini seperti Cafe di rumah sendiri. Saya pun memilih duduk di sebuah sofa yang ditutupi oleh kain bermotif abstrak. Sofa itu nyaman, seraya memandang pintu keluar dan menikmati secangkir Moccacino yang sudah tersaji di atas meja di depan saya. Terdapat beberapa vas bunga di atas meja. Ruangan yang saya tempati adalah ruangan ber-AC, namun Cafe ini memiliki smoking area yang berada di lantai dua.

Harga makanan dan minuman yang ditawarkan Cafe ini terbilang cukup miring. Dengan konsep dan ruangan yang besar, yang ditawarkan Cafe ini, mungkin kita akan mengerutkan dahi, dan berujar dalam hati, “betulkah harga di menu hanya seharga ini?” Namun, memang betul adanya, menurut saya masih ramah di kantong. Harga minuman dimulai dari harga 15ribu rupiah, dan makanan kecil juga di harga yang sama. Untuk makanan besar dimulai dari harga 20ribuan. Cafe ini buka dari siang hari hingga pukul 9 malam.

suasana cafe

Selain Mochaccino, saya juga memesan sepiring roti bakar dengan topping keju dan coklat. Cafe ini memiliki banyak menu makanan kecil ataupun berat, serta pilihan minuman non kopi dan tentunya minuman kopi itu sendiri. Seraya menikmati secangkir Moccacino dengan tayangan Preman Pensiun di televisi yang ditampilkan, seraya terfokus pada novel bacaan saya, yang bertemakan cerita memasak. Sore saya terasa santai dan cukup menenangkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here