Menu olahan ayam seolah paling melekat dengan masyarakat Indonesia. Terutama ayam goreng. Siapa sih di sini yang tidak suka ayam goreng? Dari mulai anak-anak hingga orang tua, tentu suka ayam goreng. Dari semua kios atau restoran, hal yang paling umum ada di menu pasti ayam goreng. Meskipun itu kios pecel lele, warung makan khusus bebek, atau seafood, tetap ada ayam goreng terselip di menunya. Sekarang, saya mau ajak kalian ke rumah makan khusus ayam goreng paling legendaris di kawasan Melawai Raya. Di sini, ayam gorengnya bukan sembarang ayam, karena hanya menggunakan ayam kampung untuk menunya. Kebayang dong bagaimana legitnya ayam kampung goreng? Pasti bikin makan kamu jadi nambah terus!

Nama rumah makan ini adalah Ayam Goreng Berkah Rachmat. Untuk pecinta kuliner, sepertinya ayam goreng ini bukan nama baru ya. Rumah makan yang terletak di Jalan Melawai ini memang sudah buka sejak tahun 1968, yang saat itu masih menggunakan tenda di sekitar Melawai atau sekarang lebih dikenal dengan kawasan pujasera Melawai, setelah sebelumnya sang pemilik yaitu Alm. Bapak Rachmat berkeliling menjajakan dagangannya dengan gerobak.

(dok. Pribadi. Kios lama)

Seiring dengan berkembangnya usaha mereka, Ayam Goreng Berkah Rachmat mulai menempati kios yang terletak di Jl. Panglima Polim, Melawai. Dan sekarang mereka pindah hanya satu blok dari tempat yang lama, yaitu di Jalan Wijaya IX, No. 4, Melawai. Kini, tempatnya lebih luas untuk menampung banyaknya pelanggan ayam goreng yang ingin makan di tempat. Maklum saja, rumah makan ini memang tidak membuka cabang di manapun.

Jejeran mobil dan motor yang terparkir di rumah makan yang berada di samping Taman Melawai ini tak pernah sepi pengunjung. Karena harus diakui, pelanggan ayam goreng di sini memang sudah turun temurun. Contohnya saya sendiri, mulai dari ayah saya, saya sendiri, dan adik-adik saya, semua suka dengan ayam goreng ini. Jadi, nggak heran jika rumah makan ini selalu ramai tiap waktunya.

Ayam Goreng Berkah Rachmat memang memiliki cita rasa yang khas. Ayam kampung yang diungkep dengan bumbu khas dapur mereka, digoreng garing, disajikan dengan sambal dan lalapan, serta pilihan nasi putih biasa atau nasi uduk, selain nambah nasi kalian juga pasti nggak akan cukup hanya mencicip satu potong saja. Karena saya sendiri biasanya memesan satu ekor untuk makan berdua, haha.

ayam goreng berkah Rachmat

Berbicara soal sambal, sambal merah di sini sengaja dibuat tidak terlalu pedas, sehingga aman untuk kalian yang tidak menyukai makanan pedas, dan bebas tambah sambal karena mangkuk sambal memang tersaji di setiap meja. Jadi, nggak perlu capek memanggil pegawai hanya untuk tambah sambal deh. Lalapan dan menu makanan lainnya dapat dipesan untuk tambahan menemani makan ayam goreng di sini. Kalau saya, paling suka usus gorengnya yang dalam jangka waktu 30 menit pasti sudah ludes dipesan pembeli. Karena memang ususnya yang digoreng benar-benar garing dan sudah bersih, jadi, kita nggak perlu khawatir saat menyantapnya. Ati ampelanya juga wajib menjadi pendamping, jika usus goreng sudah ludes dipesan dan kita tidak kebagian.

Karena rumah makan ini sudah buka sejak tahun 1968, nggak heran kalau mayoritas pengunjung di sini adalah para orang tua yang masih ingin mencicipi menu nikmat yang sudah mereka rasakan sejak mereka masih muda dulu. Tapi, anak mudanya juga nggak kalah banyak kok. Biasanya sih mereka tahu ayam goreng ini juga karena diajak oleh orang tua mereka saat masih kecil dulu. Jadi, benar-benar rumah makan rekomendasi turun-temurun deh seperti yang saya infokan di awal tadi, hehe.

(dok pribadi. suasana kios lama)

Soal harga, untuk satu ekor ayam goreng ini masih cukup terjangkau. Harganya sekitar 60ribuan termasuk pajak. Untuk nasi dan lainnya, harga menyesuaikan dan masih masuk dalam kategori wajar. Jadi, nggak heran kalau pengunjung mereka akan setia datang ke rumah makan ini karena harganya tidak banyak berubah di tiap tahunnya. Apalagi saat sebelum pandemic, akan ada seniman jalanan alias pengamen tetap yang setia menghibur dengan lagu-lagu tempo dulu dengan kualitas suara dan musik yang patut diacungi jempol. Membuat suasana makan semakin semarak. Namun, semenjak pandemi, pengamen tetap tersebut sepertinya sedang beroperasi sementara di sini. Sedikit disayangkan memang tapi mau bagaimana lagi.

Saran saya, jika ingin makan di sini, datanglah sebelum jam ramai agar dapat memilih meja dengan leluasa dan tentu saja agar tidak kehabisan usus gorengnya! Oh iya, setelah bertahun-tahun sistem pembayaran hanya menggunakan sistem tunai atau cash, kini Ayam Goreng Berkah Rachmat menyediakan sistem debit lho. Lebih asyik karena nggak perlu mampir ke ATM dulu sebelum ke sini.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here