Saya sangat sering mengunjungi kota Jogja. Saya lebih suka naik kereta jika akan berjalan-jalan ke Jogja. Perjalanan Jakarta-Jogja dengan kereta kurang lebih 8 jam. Yang membuat saya senang naik kereta ke Jogja ketimbang naik bus atau mobil pribadi adalah suasana di dalam kereta membuat saya nyaman dan ditambah lagi saya sangat suka jajan di kantin kereta api karena makanannya enak-enak. Menu yang harus saya cicipi ketika naik kereta adalah popso. Popso adalah bakso yang dikemas dalam cup dan rasanya enak sekali!

PopSo

Waktu itu, tepat sebelum pandemi, saya ditemani oleh mama saya akan pergi ke Jogja dalam rangka menghadiri acara pernikahan teman saya dan pastinya sekaligus jalan-jalan. Kami berangkat dari stasiun Senen, Jakarta pada malam hari dan tiba di stasiun Malioboro sekitar jam 3 pagi. Saat sudah tiba di stasiun Malioboro, hal pertama yang kami lakukan adalah makan soto di stasiun Malioboro. Kebetulan, sotonya baru selesai dimasak, jadi masih panas dan fresh sekali. Cocok sekali dimakan pada saat itu karena udara Jogja sangat dingin pada hari itu. Disamping rasanya enak, harganya pun sangat murah. Letak kedai sotonya sangat dekat dengan pintu masuk ke ruang tunggu stasiun Malioboro.

Setelah selesai makan, kami langsung ke hotel untuk beristirahat sejenak sebelum berwisata mengelilingi kota Jogja. Pagi hari pun tiba, kami memutuskan untuk berburu jajanan pasar di dekat kampus UGM untuk sarapan. Dahulu, ketika saya masih menempuh pendidikan S2 di UGM Jogja, saya sering sekali membeli jajanan pasar di tempat tersebut. Harganya murah meriah mulai dari seribu Rupiah saja, jajanan pasarnya sangat bervariasi dan  rasanya pun enak-enak. Saya sangat menyarankan datang kesini sekitar jam 8 pagi karena jika datang di atas jam 8 sangat banyak orang yang mengantri ingin membeli jajanan.

Kami memutuskan untuk jalan-jalan santai sekalian cuci mata di Malioboro. Entah sudah berapa kali kami ke Malioboro tapi kami tidak pernah merasa bosan. Suasana Malioboro selalu bikin kami kangen dengan Jogja. Tidak lengkap rasanya jika ke Malioboro tidak mencicipi wedang ronde. Wedang ronde langganan kami adalah dekat pasar Beringharjo. Semangkok wedang ronde hanya 6 ribu Rupiah saja. Jika ke Jogja, tidak sah rasanya jika belum mencoba pecel di dekat pintu masuk pasar Beringharjo. Walaupun selalu rame tapi saya selalu makan pecel disana karena rasanya enak sekali apalagi tempe bacemnya. Juara banget deh pokoknya!.

Wedang Ronde

Perut sudah terasa sangat kenyang, kami mengunjungi Hamzah Batik yang terletak di seberang Pasar Beringharjo untuk membeli sedikit oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat. Selanjutnya, kami lanjutkan perjalanan ke Taman Sari. Taman Sari selalu rame walaupun hari biasa. Jika ingin mengetahui sejarah Taman Sari, saya sarankan menggunakan jasa guide yang ada di sekitar loket tiket Taman Sari. Namun jika sekedar ingin foto-foto saja tidak pakai guide juga tidak masalah.

Taman Sari, Yogyakarta

Setelah puas berkeliling Taman Sari dan foto-foto kami melanjutkan perjalanan ke Bakmi Mbah Gito karena perut kami sudah lapar kembali. Bakmi Mbah Gito adalah resto bakmi jowo langganan kami. Walaupun harga sedikit mahal yaitu sekitar 30 ribu-an per porsinya namun rasanya sangat enak dan suasana restonya yang nyaman membuat kami selalu betah ke tempat ini. Bakmi jawa di Bakmi Mbah Gito ada 2 macam, ada yang goreng dan ada yang rebus. Saya sendiri lebih suka yang rebus apalagi jika dimakan saat hujan. Dijamin tambah enak deh rasanya! Suasana resto Bakmi Mbah Gito ini sangat unik karena ornamen di dalam resto ini serba kayu. Tak heran jika resto ini selalu rame. Saya tidak merekomendasi datang ke sini pada jam makan siang dan malam hari karena sangat ramai bahkan kemungkinan besar anda tidak dapat tempat duduk dan harus menunggu lama.

Bakmi Mbah Gito

Setelah puas makan bakmi, kami lanjut ke jalan Kaliurang untuk makan ice cream Tempo Gelato. Harga ice cream disini sangat murah banget yaitu mulai dari 20rb dapat 2 scop. Varian rasanya pun beraneka ragam dan yang unik anda bisa mencicipi semua varian rasa ice creamnya terlebih dahulu. Selain itu, disana juga disediakan dispenser air minum yang dapat kita ambil secara gratis.

Tempo Gelato

Tak terasa sudah pukul 8 malam dan sebelum pulang ke hotel untuk beristirahat kami akan malam dahulu di rumah makan Duta Minang di Jalan Kaliurang Km. 5.Menu favorit kami disini adalah sop buntut. Saya tidak pernah makan sop buntut seenak di rumah makan Duta Minang. Porsinya banyak, dagingnya empuk dan seporsi hanya 35 ribu saja! Di Jakarta mana dapat sop buntut semurah dan seenak ini.

Sop Duta Minang

Tak lupa sebelum pulang ke hotel, kami membeli roti bakar langganan saya sejak saya berkuliah di Jogja. Letak roti bakarnya lumayan tersembunyi karena anda harus memasuki gang di seberang rumah makan Duta Minang terlebih dahulu. Walau tempatnya tersembunyi tapi antrian untuk membeli roti bakar ini selalu panjang. Seporsi roti cokelat hanya 11 ribu saja. Rasanya dijamin enak dan porsinya banyak sekali.

Setelah jalan-jalan menikmati kota Jogja seharian kami akhirnya kembali ke hotel untuk beristirahat. Kota Jogja memang selalu ngangenin. Masyarakatnya yang ramah, kulinernya yang enak dan murah-murah ditambah lagi suasana kota Jogja yang damai membuat saya betah berlama-lama di kota Jogja.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here