Bakmi di Pasar Baru yang hingga kini masih eksis di antaranya adalah: Bakmi Aboen, Bakmi Gang Kelinci, Bakmi Sui Sen, Bakmi Soen Joe.

Ada juga bakmi di sekitar daerah Pasar Baru seperti Bakmi Karet Krekot, langganan keluarga kami.
Dulu juga ada Bakmi Permata dan sudah beberapa tahun ini tutup. Sangat disayangkan. Bakmi dengan topping babi merah/ayam. Ketika makan hampir selesai, selalu ada dessert sepiring kecil ketan hitam, sagu mutiara dan areh disajikan gratis.
Di luar nama Bakmi tersebut masih ada Bakmi Hau-Hau, Bakmi Encek di gg. Kelinci Dalam (Umat GKI Kelinci tahu bakmi ini, dulu jualannya dekat pinggir got), Bakmi abang-abang belakang Toko Europa, setelah kebakaran dan sejak tahun 1989 menjadi Toko Galeria Matahari, Bakmi Ayam Jamur Poseng oleh anak buah/tukang masak bakmi di Bakmi Aboen, Bakmi dekat Apotik di Gereja Ayam milik Tante/Ibu dari salah satu murid Sekolah Karunia, Willy Apriyanto, Bakmi Ikati dan Engko yang berada di basement Metro Atom, dll.

Ada tukang bakmi yang menurut saya tak bisa dilupakan dalam sejarah perbakmian di Pasar Baru adalah bakmi di pinggir jalan Antara. Bakmi ini paling terenak di zaman itu, hingga kini masih terbayang kenikmatannya. Jualannya malam hari, jualan ala kaki lima. Apa yang membedakan Bakmi ini dengan Bakmi lainnya?
Bakminya dengan SAMBAL KACANG!
Hingga saat ini saya belum ketemu lagi bakmi seperti itu. Bakminya dibuat sendiri pula. Very exciting!
Bakminya dibuat di dalam rumah di jalan gang Poseng III. Masih dalam ingatan, bakmi yang sudah dibuat diletakkan dalam tampah bambu. Penjualnya masih ada hubungan keluarga dengan saya. Apa nama bakmi tersebut? Sayangnya tidak pakai nama. Saya hanya tahu makan enak, pergi beli di tempat itu, menikmati makanannya sekaligus bawa pulang. Sudah itu saja, tak peduli tentang nama bakmi. Berhubung tidak ada generasi penerus, usaha bakmi dilanjutkan oleh saudara yang masih ada hubungan dengan keluarga. Terakhir dikelola oleh Papa/Om dari Stefany Pricilia.
Selain bakmi tersebut, masih ada lagi Bakmi Akit, Papa saya memanggilnya Akit Suk. Jualannya juga mulai malam hari, letaknya pinggir jalan eks depan toko buku atau showroom mobil sebelum Metro Pasar Baru atau seberang pertokoan Globe (yang terkenal dengan penjualan uang dollar dan buku komik). Gerobak bakminya bersebelahan dengan tukang kue dan kacang rebus. Pemilik bakmi tersebut tinggal di sekitar Gang Brijo/Gang Kaca-Kaca, masih daerah Pasar Baru. Lagi-lagi sayang seribu sayang, usaha bakmi tersebut tidak ada yang melanjutkan.
Bakmi Sepakat kini menjadi Bakmi Big Boss bisa dibeli via go food. Selain Bakmi Sepakat, ada Bakmi Asia, pemiliknya orangtua Tjin Lung teman SD-ku. Rumah Makan Bakmi Asia menjadi tempat jualan Bakmi Gang Kelinci sekarang, dulu Bakmi Gang Kelinci berjualan di tengah-tengah, depan tukang Cakwe, Atek. Letak Bakmi Sepakat dan Bakmi Asia satu jejeran di jalan Kelinci Raya. Plus Bakmi Mido, seberang Bakmi Sepakat. Oh masih ada lagi Bakmi yang dulu jualan di Gereja Ayam paling ujung. Sempat tutup dan terakhir berjualan kembali di samping Metro Pasar Baru dekat tukang rujak serut yang ramai banget.
Masih ada lagi Baso Chuan-Chuan dengan bakmi kepiting ala Pontianak di Metro Atom, lalu buka cabang di foodcourt Metro seberang. Sempat buka cabang juga di daerah Alam Sutera. Dan di Pasar Baru akhirnya tutup. Untuk lebih detail bisa tanyakan ke Yuliana Ng atau generasi kedua yaitu Vony Meilinda atau Joe Henry Suseno (Achuan).
Saat ini daerah sekitar Pasar Baru masih ada Bakmi Mikado di jalan Krekot dengan Lomienya yang terkenal dan awalnya berjualan di jalan Kelinci Raya dekat “SUMBER RIA”, lalu ada Bakmi gerobak abang-abang “Sam” atau bakmi karet “Iwan” depan Gereja Kristen Indonesia, Jalan Samanhudi no.28-30,

bakmi kangkung “Berkat” di Metro Atom yang sudah mendapat approved Tirta Lie, ada juga bakmi goreng kucai dekat jalan Lautze, dan lain-lain.

Adik penulis, Imelda Gumilar dan Anton Norman ada buka SOTOMIE di Gang Poseng, berpindah haluan dan berjualan bakmi W3 Toko Europa di jalan Cipinang Elok II blok W3 Toko Europa.

Selamat menikmati jalan sutera perbakmian. Selamat bernostalgia. Selamat berbahagia. Selamat menikmati.
Jakarta, 14 Agustus 2020.