Bulan Maret 2021, tepatnya pada siang hari kami sekeluarga mengunjungi tempat kediaman saudara yang berada di Kota Cirebon. Sepulang dari sana kami sengaja mampir ke sebuah restoran cukup terkenal dengan masakan daging berkuah. Konon cita rasanya terkenal otentik, berbeda sama daerah lain. Rasa penasaran tinggi kami putusan untuk meluangkan waktu datang ke restoran tersebut.
Nama restoran itu, Empal Gentong H. Apud. Lokasinya cukup strategis tepat di tepi jalan raya desa Battembat Kec. Tengah Tani, Cirebon. Dari kejauhan tulisan Empal Gentong H. Apud terlihat jelas, sehingga cukup memudahkan kami menjumpai tempat ini.
Warung makan H. Apud selalu ramai pengunjung terutama pukul 17.30 WIB. Tidak heran setiap kali melewati area ini macet parah. Bahkan kendaraan pengunjung di Empal Gentong sampai parkir di pinggir badan jalan.
Saat kami tiba, langsung disambut dua gentong berukuran besar lengkap dengan kuah santan guri. Menurut penjualnya proses masak Empal Gentong menggunakan gentong yang terbuat dari tanah liat. Cara memasak inilah membuat olahan daging berkuah memiliki cita rasa lezat dan menggugah selerah.
Karena proses masaknya terbilang unik menjadikan kuliner daging berkuah selalu diburu penikmat kuliner.Penggunaan gentong menjadikan hidangan daging berkuah H. Apud berbeda sama masakan daging berkuah dari kota lain. Bahkan masakan Empal Gentong menjadi salah satu kuliner khas daerah Cirebon.
Tempatnya cukup sederhana dan tidak terlalu besar. Suasana restorannya sedikit panas meskipun begitu beberapa AC dan kipas angin tersebar di segala penjuru ruangan. Langit-langit ruangan menggunakan anyaman bambu, terdapat hiasan dinding, lampu gantung.
Restoran Empal H. Apud menyediakan lahar parkir, mungkin cukup menampung 10 mobil di area. Tetapi masih ada tempat parkir di pinggir jalan. Tersedia musholah lumayan besar dan toilet secara terpisah.
Sebetulnya restoran H. Apud menyediakan beragam menu lainnya. Namun, menu andalan mereka yaitu Empal Gentong dan Empal Asem. Tidak menunggu lama langsung kami pesan keduanya lengkap tambahan nasi putih dan teh manis.
Kurang dari 30 menit pesanan kami datang. Sekilas kedua menu Empal tidak jauh berbeda karena sama-sama menggunakan isian daging sapi. Namun, satu hal yang paling mencolok ada pada kuah Empal itu sendiri. Untuk Empal Gentong identik dengan kuah kuning sementara Empal Asem lebih pada kuah bening.
Isian keduanya tidak jauh berbeda seperti daging sapi berlemak dan jeroan, taburan bawang goreng, potongan daun bawang, bubuk cabe kering. Tambahan tomat segar hanya terdapat di Empal Asem.
Jujur saat kami mencicipi kedua menu andalan restoran H. Apud memang terbaik. Daging sapi empuk, kuah kuning sangat guri apalagi dimakan bersama nasi putih hangat. Kuah bening Empal Asem beneran segar karena menggunakan asam jawa dan potongan tomat segar.
Untuk harga termasuk relatif murah, baik itu Empal Gentong maupun Empal Asem dibanderol Rp 23.000/porsi. Nasi putih Rp 5.000 dan lontong Rp 3.000. Cita rasanya lezat dan menggugah selera makan, ditambah harga kedua menu Empal H. Apud cukup terjangkau.
Pantas kalau restoran H. Apud selalu ramai pengunjung bahkan dari berbagai kota di Indonesia. Buka setiap hari mulai pukul 09.00 – 21.00 WIB. Rekomen berkunjung ke restoran H. Apud, apalagi lokasinya dekat pusat oleh-oleh khas Cirebon. Dimana wisatawan bisa sekalian mampir membeli jajanan khas Cirebon.
Baru 3 minggu lalu saya ke rumah makan ini. Rasanya enak dan saat itu baru pertama kali stay diceribon karena saya jarang sekali berhenti kalau perjalanan Semarang – Yogyakarta.
Tempat makannya enak dan bersih, harga tidak mahal.