Tengah malam terbangun karena perut keroncongan, terus kepikiran kuliner sejuta umat yang enaknya tiada tara- Mie Ayam !. Masalahnya kalau sudah tengah malam mau cari tukang Mie Ayam di mana ??

Untungnya kita memang hidup di zaman yang serba mudah. Sampai-sampai perkara mau makan mie ayam tengah malam atau pagi-pagi buta udah nggak jadi masalah lagi. 

Dengan teknologi canggih, sekarang ini makanan bisa dikemas secara vakum dan dibekukan.Teknologi ini bisa menjaga makanan tetap segar dan higienis. Kamu bisa pilih tekstur mie yang kamu suka. Bisa mie tebal atau mie keriting.

Bayangin tengah malam sambil nonton bola atau kerja semalam suntuk di temani mie ayam yang dibuat tanpa MSG, tanpa pengawet dan tanpa bahan pewarna. Beeughh…

 

Menu of the day

Makan Apa Hari Ini ?

Aktivitas seharian ini bikin capek ?. Kamu perlu makan enak buat benerin mood kamu. Lihat berbagai menu yang pas buat Kamu. Ikuti pengalaman kuliner dari teman-teman lainnya.

Sudah sering mau coba buat mie ayam sendiri di rumah tapi kok rasanya kurang mantab ?. Bisa jadi ada beberapa tips yang sebetulnya penting tapi malah sering kamu lewatkan. 

Perkara masak mie ayam bukan cuma sekedar bumbu, lho. Perkara air rebusan mie, banyak sedikitnya saja bisa mempengaruhi hasil mie ayam yang kamu buat. 

Makanya penting banget buat kamu perhatikan langkah demi langkahnya kalau kamu memang mau buat mie ayam sendiri di rumah. 

Dalam video tersebut kamu bisa pelajari langkah demi langkahnya. Ada hal yang memang bisa kamu skip/lewatkan, misalnya misalnya penggunaan kulit/lemak ayam-jika memang kamu menghindari lemak, tapi ada teknik yang  seharusnya tidak kamu abaikan.

Resep Mie Ayam yang kamu lihat di video tersebut dibagikan oleh Devina Hermawan di akun Youtubenya. 

Langsung cek aja gimana cara buatnya dalam video itu dan jangan lupa subscribe channel Devina Hermawan tersebut. 

Mie Ayam sudah jadi kuliner sejuta umat di Indonesia. Ada banyak banget ragam dan cita rasa yang khas dari kuliner mie ayam. Kamu sendiri sudah pernah coba mie ayam di mana aja?.  

Buat kalian yang lahir setelah tahun 1985, anda beruntung kalau sekarang masih ada kesempatan buat nyobain mie ayam yang satu ini. Karena mie ayam ini sudah buka puluhan tahun dan masih ada sampai sekarang dan jadi salaah satu destinasi favorit para pecinta mie ayam. 

Mie ayam yang sudah melewati 3 dasawarsa ini masih eksis dengan racikan asli yang masih dipertahankan buat para pelanggan setianya. Enggak heran kalau sampai saat ini resep otentik ini masih jadi tempat favorit pecinta mie ayam. 

Buat jadi referensi mie ayam kamu, video review dari bang nex carlos ini udah bener banget kalo simpen. Kamu bisa lihat bagaimana tekstur mie, kuah, sampai penyajian yang detil dari video nex carlos ini. Bahkan sampai makanan ringan seperti siomay dan bakso goreng yang pas banget buat temen makan mie atau sekedar menunggu mie ayam siap dihidangkan. 

Kalau nanti sudah ada waktu, mungkin kamu bisa langsung datang ke lokasi mie ayam legend yang satu ini. Jangan lupa buat subscribe channel Nex Carlos buat ngikutin kuliner-kuliner lainnya.

Mie ayam udah pasti jadi salah satu kuliner terfavorit di Indonesia. Hampir di semua tempat, kita bakal banyak nemuin penjual mie ayam. Macem-macem tekstur & cita rasanya. Yang pasti kuliner yang satu ini emang bikin nagih ya ?. 

Kalau kamu termasuk pecinta kuliner  ini, Kamu kan juga pasti sering ya nyobain mie ayam di sana sini, buat tahu banyak cita rasa mie ayam di sekitar kita. Mulai dari mie ayam gerobakan pinggir jalan sampai masuk ke resto-resto besar.

Btw, pernah nggak sih kamu penasaran. Kalo Artis-artis terkenal itu doyan mie ayam juga nggak sih ? & kalo doyan di mana mereka biasanya icip-icip kuliner sejuta umat ini ?. 

Ini ceritanya Koh Felix dari channel Anak Kuliner penasaran karena dia tahu kalo artis terkenal Baim Wong itu kabarnya saampai bolak balik makan mie ayam di warung ini. 

Lokasinya ada di daerah Gandaria tepatnya di Jl. Gandaria Tengah IV No. 13 dekat taman Gandaria. Beruntung buat kamu yang deket tempatnya. Buat yang pengen tau dan belum sempat nyobain, jangan lupa save dulu video dari Koh Felix karena beliau udah detil nih mbahas mie ayam ini sampai bela-belain wawancara langsung anak si Pemilik warung mie ayam ini.

Satu pertaanyaan yang kayaknya penasaran banget buat Koh Felix dan penting buat ditanyakan langsung ke owner warung mie ini. Sebenarnya ada hubungannya nggak sih Baim Wong dengan warung ini ?. Karena nama warung mie ayam ini juga mirip. Namanya “Mie Ayam Ny. Wong” ! 

Punya Pengalaman Kuliner Yang Menarik ?. Boleh Sharing di sini dong…  

Kamu pasti sudah tau, ada begitu banyak ragam Mie Ayam di luar sana. Antara satu dan lainnya bisa beda-beda. Mulai dari tekstur, Jenis ayamnya yang digunakan sebagai toppingnya, kuah kaldunya, dan lain sebagainya. 

Coba deh, kalau sekali-kali kamu lagi mau buat mie ayam tapi yang nggak biasa-biasa aja alias special a.k.a Mevvaah, kamu ikutin resep dari Willgoz di video ini. 

Ada banyak langkah, teknik, sampai penggunaan bahan yang perlu kamu cermati. Willgoz dengan apik sekali menjelaskan setiap detil dari teknik memasaknya. 

Bahkan urusan topping di resep mie ayam inipun terasa mewah karena penggunaan ayam kampung dan ayam negeri yang diracik dengan cara yang berbeda. 

Wajib banget buat kamu simpen video ini. Siapa tau tiba-tiba kamu dapat wangsit untuk buat mie ayam special ini untuk dihidangkan bersama keluarga di rumah (atau dimakan semua sendiri ??). 

Kalau dengar kata “Cijantung” apa yang ada di pikiran kamu ?. Tentara ?. Kopassus ?. Militer ?. 

Iya, Cijantung memang identik dengan semua hal di atas. Markasnya para Komando dari pasukan elite tentara kita, yaitu Kopassus. 

Tapi buat para pecinta kuliner khususnya mie ayam, mendengar kata “Cijantung” pastinya berbeda buat mereka. “Mie Yamin 88” itu yang ada di dalam kepala dan cacing-cacing di perut mereka. 

Mie Yamin yang merupakan salah satu teknik memasak mie ayam dengan cita rasa yang cenderung lebih manis. Mie Yamin 88 sendiri sudah jadi kuliner yang legendaris di daerah Cijantung. 

Buat kamu yang tinggal di Cijantung dan sekitarnya, selamat !. Anda sudah di jalan yang benar. 

Buat kamu yang jauh dari di luar kota sana dan belum sempat mencicipi kuliner yang satu ini, tidak perlu sedih, karena Tanboy Kun sudah  dateng langsung ke lokasi. 

Kamu bisa lihat varian-varian mie yang tersedia di sana. Sambil menunggu waktu yang tepat buat datang dan makan langsung mie ayaamnya, sekarang ini silahkan lihat Tanboy Kun melahap semua mie ayam/mie yamin di sana. Jangan ngecess !!

Saya sudah beberapa kali melewati rumah makan yang terletak di Jalan Losari, Kelurahan latsari, Kec. Tuban ini. Lokasinya yang tak biasa memanglah membuatnya semakin menonjol diantara deretan rumah penduduk di hadapannya. Sejak pertamakali melewatinya, tempat ini sudah saya tandai di dalam otak saya, ya, suatu hari nanti saya akan mencobanya.

Dan tepat sepekan yang lalu (tanggal 4 November 2021) dengan salah satu teman, saya akhirnya memutuskan untuk bersinggah dan mencoba makanan di tempat ini. Cuaca yang sedikit mendung membuat udara semakin terasa lebih segar, menyembunyikan sinar matahari yang biasanya bersinar terik seperti pada umumnya di siang hari. Begitu memarkirkan sepeda motor, saya dapat melihat hamparan padi hijau mengelilingi rumah makan ini.

Siang sekitar pukul dua, kami berdebat cukup alot di atas motor. Rencana awal, setelah Yaya – begitu panggilan imutnya – berkunjung ke rumahku kami akan pergi minum kopi tatungkuik yang berjarak kurang dari 2 km. Sampai perkara ‘terlalu dekat’ ini membawa kami menuju tempat yang berbeda.

“Eh ini udah mau sampai. Ah deket banget nggak berasa jalan-jalan!” Yaya berteriak kencang. Emang sih, lokasinya terlalu dekat untuk sebuah acara reuni. Bayangkan! Ini pertemuan pertama kami nyaris setelah lima tahun hanya menjadi penikmat Instagram Stories masing-masing.

“Gapapa deh! Kan yang dicari juga sama.” Aku juga ragu sebenanrnya. Tapi ya gimana dong, dari dulu sampai udah seperempat abad ini, orangtua emang strict kalau masalah ke luar rumah ini. Takut diomelin kalau pulangnya kesorean.

Kami sama-sama hening. Aku dengan kekhawatiran dan Yaya dengan kekesalannya. Bisa-bisanya jiwa petualangnya digerus oleh aku si anak susah diajak kemana-mana ini.

“Kamu dari dulu emang nggak berubah ya!” Ia berbisik. “Hahaha, nggak berubah dimananya?” Aku membalasnya dengan tawa sungkan. Jangan ditanya. Sebenarnya karena dari dulu semenjak kami kenal dan berteman, aku emang susah kalau dibawa kemana-mana. Ngeri bo’ ntar diomelin.

Bisa dibilang, kedai kopi atau cafe saat ini sudah menjadi salah satu gaya hidup yang bisa memenuhi kebutuhan tersier, bahkan hampir menjadi kebutuhan primer beberapa orang. Kedai kopi bisa digunakan sebagai tempat bekerja, atau sekedar bersantai. Bahkan penggunaan kedai kopi sebagai co-working space naik persentasenya ketika di masa pandemi saat ini, karena banyak orang akhirnya merasa bosan, jika harus berada di rumah untuk Work From Home.

Hari Jumat di sore hari yang cerah di pertengahan Oktober, saya merasa bosan di rumah setelah seharian bekerja. Saya memutuskan untuk mengunjungi sebuah kedai kopi dekat rumah yang untuk kedua kalinya saya kunjungi. Ada sebuah buku yang ingin saya tamatkan juga. Sedikit lagi. Saya pun merasa ingin menikmati secangkir minuman Mochaccino. Akhirnya saya memutuskan untuk mendatangi sebuah Cafe bernama BeIt Coffee yang hanya berjarak satu kilometer dari rumah saya.

Sebetulnya tujuan awal saya ke Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, hanyalah untuk potong rambut ke salon yang letaknya dekat parkiran mobil. Namun, ketika saya menaiki tangga hendak ke pangkalan taksi melalui lantai LG, tiba-tiba saya menemukan Take Barli, konter camilan baru yang belum pernah saya liat sebelumnya.

Yang membuat saya melirik adalah terdapat sebuah alat berbentuk batangan kayu atau rolling pin yang diselimuti adonan. Seorang staf yang sedang memanggang adonan tiba-tiba menyapa saya, mungkin karena melihat gerak-gerik saya yang jelas-jelas menunjukkan rasa penasaran.

“Makanan apa itu, pak?” tanya saya.

“Kurtos, kak.” jawabnya.

Masih belum paham juga, akhirnya saya menghampirinya untuk bertanya lebih lanjut. Kurtos adalah kue dari Hungaria yang bentuknya seperti potongan pipa yang bolong di bagian tengahnya. Nama aslinya adalah kürtőskalács, di mana kurtos berasal dari kurto berarti cerobong asap dalam bahasa Hungaria. Maka, kurtos dikenal dengan nama chimney cake dalam bahasa Inggris.

Beberapa tahun silam saya sebetulnya pernah liburan ke ibu kota negeri asal kurtos ini, Budapest, dan sempat makan roti di sana. Tapi kok saya tidak pernah dengar tentang kurtos ya, dan lucunya malah nemu di ibu kota negeri sendiri.

“Serba Cokelat jam 12an ya. See you gais!”

Begitu isi pesan terkakhir yang ada di grup WhatsApp dengan nama ‘GAES’. Aku nggak tau sih, kenapa akhirnya nama ‘GAES’ bertahan cukup lama untuk sebuah nama grup pertemanan daring. Awalnya sempat ‘PEJUANG TOGA’ lalu ‘MENUJU HALAL’, mencicipi pahitnya pengangguran kemudian diubah menjadi ‘SOON GLOW UP’, dan lain-lain hingga berlabuh pada kata ‘GAES’. Agaknya, semakin dewasa  semakin nggak peduli pada urusan remeh begini.

Anyway, kami janjian di ‘Serba Cokelat’. Biasalah, agenda setahun sekali bisa kumpul full team begini. Biasanya sih berdua, atau bertiga aja dari lima orang anggota grup yang suka ilang-ilangan ini. Sekalinya rame, aku pernah nyaris malas membaca chat diangka ribuan itu.

Ada harga ada rasa, begitu kata sebagian besar orang yang berada di sekeliling saya. Saya sendiri terkadang tak bisa membantah argumen tersebut, karena saya sendiri juga mengetahui bahwa kualitas bahan baku mentah (makanan) memang akan semakin menanjak seiring dengan kualitasnya, seperti contoh: daging, ikan-ikanan, bahkan sayur mayur.

Namun, diambil dari pengalaman pribadi saya sendiri, mahal belum tentu nikmat. Apalagi mengingat saya yang merupakan orang Jawa Timur yang pada umumnya memiliki selera lidah yang rumit. Tumbuh besar dengan makanan-makanan dengan cita rasa komplit: gurih, asin, manis, dang paling utama adalah pedas. Ya, kami orang jawa Timur tidak akan lega jika makanan kami tidak pedas (pada umumnya).

Yeyyy….sudah akhir tahun nih !! yuk mulai susun agenda akhir tahun untuk liburan. Walaupun masih suasana pandemi, rasanya sah-sah saja kita sebagai manusia mendambakan sebuah liburan diakhir tahun. Selain bertujuan untuk memberikan jeda pada berbagai rutinitas, liburan juga dapat meminimalisir rasa stress yang kerap menghantui jiwa-jiwa manusia. Terutama para jomlo yang mulai kesepian dan mungkin termasuk kamu yang membaca artikel ini. Namun tetap ingat, liburan saat pandemi jangan pernah mengabaikan protokol kesehatan. Jika tidak, dapat memicu covid gelombang ketiga meledak.

Berbicara tentang agenda liburan, terlintas sejenak salah satu liburan akhir tahun 2018 silam. Pada tahun tersebut, saya dan tim memiliki kesempatan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Walaupun perjalanan dari pulau Jawa menuju Kalimantan Selatan ditempuh menggunakan pesawat. nyatanya lamanya perjalanan cukup membuat kami kelelahan. Beruntung, lokasi kegiatan lomba dan penginapan menjadi satu yaitu di Pop Hotel Banjarmasin.

Open chat
1
Punya Rekomendasi Tempat Makan Enak ?
Silahkan jika ada yang mau disampaikan