Dua bulan sudah Nara menjalani program dietnya dengan aman dan lancar. Nara melakukan diet ketat karena ia sudah merasa tidak pede dengan berat badannya yang sekarang. Penyebab dari naiknya berat badan Nara adalah berawal dari menumpuknya tugas kuliah yang mengharuskan dirinya tidur sampai larut malam hingga begadang. Untuk menahan kantuknya yang Nara selalu memakan cemilan atau makanan berat untuk dapat membuat matanya tetap segar hingga tugasnya selesai. Karena itulah sekarang Nara melakukan diet ketat untuk menormalkan kembali berat badannya yang melebihi batas.

Sebenarnya orang tua Nara maupun teman-temannya tidak masalah dengan berat badannya yang sekarang. Namun entah mengapa Nara merasa sangat tidak percaya diri dengan berat badannya tersebut. Menurut teman Nara, Nagita seorang mahasiswa ahli gizi cara diet Nara ada yang salah. Sebab Nara sama sekali tidak mau makan nasi ataupun makanan berat lainnya. Karena menurutnya itu akan menambah berat badan dirinya. Melihat Nara yang malah menyiksa dirinya dengan cara dietnya yang salah, teman-teman Nara memiliki ide untuk menghentikan diet Nara tersebut.

Teman-teman Nara melakukan itu karena mereka sangat menyanyangi Nara. Teman-temannya tidak ingin malah ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Mereka telah membuat rencana untuk Nara dan membantu Nara menemukan pola diet yang sehat tanpa menyiksa dirinya dengan tidak makan nasi. “Nara, Dea minta ditemenin ke suatu tempat tuh” ucap Sifa saat mereka sedang duduk di kantin. “Mau kemana De?” tanya Nara sambil menyuap salad yang ada di tempat bekalnya tersebut. “Ada deh, aku gak mungkin bilang di sini” ucap Dea sambil tersenyum. 

Nara pun hanya menganggukan kepala tanda menyetujui ajakan Sifa. Sifa dan Dea pun saling memberi kode secara diam-diam dengan menjentrikan jari. Sepulang jam kuliah Dea dan Nara langsung bergegas ke tempat yang dimaksud Dea. Nara tanpa bertanya pun hanya mengikuti kemana Dea akan membawanya. Hingga tiba di sebuah tempat yang tidak asing bagi dirinya. “Kok kita kesini” tanya Nara bingung. “Masuk dulu yuk” ajak Dea. Nara dan Dea pun keluar dari mobil. Mereka pun masuk ke dalam rumah makan tersebut dan ternyata sudah ada teman-teman yang lain.

“Ini maksudnya apa sih?” tanya Nara tak mengerti. “Kamu gak akan bisa nolak kalo aku pesenin makanan pecel lele plus sambal favorit kesukaan kamu” ucap Sifa. “Aku tahu kamu diet tapi diet kamu tuh salah, bikin malah kamu makin lemes dan makin gak sehat” ucap Dea lirih. “Kalian kenapa malah menggagalkan dietku?” tanya Nara sambil menahan tangis. Nara duduk dan tak bisa menghindar aroma pecel lele tersebut. “Karena kami sayang sama kamu” ucap Dea. Tak ada jawaban dari Nara. Ternyata ia langsung melahap makanan tersebut.