Foto: Instagram premium steak (@mentaimaster)
Foto: Instagram premium steak (@mentaimaster)

Aku dan Ratu adalah dua orang sahabat yang begitu dekat. Saking dekatnya, kami sering dikira sebagai sepasang kekasih. Habisnya, aku begitu peduli sama Ratu sementara Ratu juga begitu peduli padaku.

Kalau kita sedang sama-sama akrab begini, kita sering dipanggil sebagai pasangan ideal. Bentuk tubuhku begitu tinggi menjulang sementara Ratu pendek. Kira-kira sebahuku gitu deh.

Kami berdua mulai dekat ketika kami sama-sama berada dalam komunitas kuliner. Kebetulan, dalam komunitas tersebut aku dan si Ratu sama sama menggemari steak. Kami sama-sama karnivora sih, suka banget makan daging dan ikan-ikan.

Hubungan kami menjadi semakin dekat saja. Kami sering dtugaskan menjadi bagian reviewer makanan. Makanya, kami sering sekali kumpul bareng. Entah mengapa kedekatan ini membuat diriku jatuh hati dengan Ratu.

Ia gadis yang sangat paham detail masakan, ia wanita yang tak malu untuk diajak makan di warung pinggir jalan. Juga ia tidak memalukan bila diminta menemani masuk restoran mewah. Ia paham posisi. Jarang sekali wanita yang punya sikap seperti Ratu.

Aku sepertinya benar-benar jatuh hati pada Ratu. Dia memesona alam bawah sadarku. Sehingga ketika teman-teman lain kadang malas ikut rapat, aku justru benci kalau Rapat tidak segera dimulai. Aku jadi grogi ketika berdua saja bersama Ratu, sehingga aku lebih percaya diri ketika memulai percakapan lewat perkumpulan Rapat.

Suatu hari, aku sudah berniat menembak Ratu. Aku ingin mengungkapkan rasa cinta padanya. Aku sudah berencana jauh-jauh hari membuatkan makanan favoritnya. Tahu apa masakan kesukaan Ratu?
Tentu saja segala macam masakan dengan bahan daging!

Kebetulan aku ingat pernah suatu hari Ratu ingin mencoba makan Steak. Aku berinisiatif langsung saja pergi ke Giant membeli beberapa bahan yang aku butuhkan diantaranya: Daging, 1/2 bagian bawang bombay (cincang halus), 1 gelas sedang air. 3 sdm tepung meizena, garam secukupnya, 3 sdm kecap manis, 1 sdt kecap inggris, 3 sdm saus tomat dan 2 sdt gula palm.

Semua bahan sudah aku masak. Aku pastikan masakanku matang benar supaya dia tidak kecewa padaku.

Jam yang dinantikan telah tiba, aku berangkat menuju rumah Ratu. Kami berdua sudah janjian akan berangkat rapat bersama lagi.

Saat itu hanya ada Ratu dan adiknya di rumah. Kerudung panjang merahnya membuat ia nampak sangat anggun, dan tentu saja, cantik.

“Ini steak buat kamu Ratu, kamu makan dulu gih, nanti rapatnya lama lho”

“Kamu sendiri nggak makan? Ayo makan bareng aku”

“Buat kamu saja, sama adikmu, aku tunggu disini aja”

Singkatnya, karena aku nggak mau makan masakanku sendiri, Ratu dan adiknya makan di dalam. Belum ada beberapa menit, Ratu sudah keluar. Aku heran.

“Mas makan aja ya, aku kurang suka steak matang. Aku sukanya yang mentah, adik aku juga nggak suka tuh, dari pada mubazir kasihkan anak-anak nanti aja waktu rapat”

Pada saat itulah aku tahu, cinta kita tidak pernah bisa bersatu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here